Sistem informasi ialah suatu sistem dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu
organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi
tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah,
mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan
sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut
blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen
model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen
software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut
saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk
mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.
Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan
model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai
sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian
dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan
vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung
database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk
memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung
dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management
System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangankecurangan,
kegagalankegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain
sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
pembangunan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, namun di
negara berkembang manfaaat pembangunan tersebut belumlah merata, karena laju
perkembangan IPTEK di negara maju begitu cepat sehingga negara berkembang belum
mampu untuk mengantisipasi dan mengaplikasikannya secara cepat. Disamping itu
dalam era globalisasi dewasa ini. Indonesia pun beritikad untuk melaksanakan
pembangunan berkesinambungan yang berwawasan lingkungan dimana setiap
pembangunan ditujukan untuk meningkankan manfaat (dampak positif), dan
mengurangi resiko (dampak negatif) yang tanpa direncanakan merupakan dampak
dari setiap rencana kegiatan pembangunan. Oleh sebab itu Indonesia di dalam
proses pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas
manusia, berbeda dengan negara-negara berkembang, karena Indonesia, proses
pembangunan yang meningkatkan kualitas material, tetapi memperhatikan kualitas
spritual tetap manusia, yang selaras dan seimbang dengan lingkungan alam.
Sistem informasi yang dirancang khusus untukk mengelola komponen kegiatan
lingkungan, yang mengelola informasi produk serta proses lingkungan untuk
menanggulangi atau mengurangi masalah pencemaran lingkungan. Setiap hasil
penemuan ilmiah dan produk-produk lingkungan informasinya perlu didokumentasikan
direkam informasinya dalam bentuk buku (laporan, majalah, loaflot, dll).
Sistem informasi sangat berperan untuk menterpadukan semua
unsur-unsur dan saling berhubungan sehingga sistem informasi tersebut harus
dipandang sebagai suatu sistem tunggal, akan tetapi cukup kompleks sehingga
perlu diuraikan menjadi subsistem-subsistem untuk perencanaan dan pengendalian
pengembangannya serta
untuk mengendalikan operasinya. Hakikat proyek sistem
terhadap pengendalian proyek pada umumnya tepat. Hal ini menunjukkan penerapan
paham sistem dalam pengembangan proyek sistem Informasi berikut : Sistem
informasi dirumuskan dan tanggung jawab sepenuhnya dibebankan pada satu orang;
subsistem-susbsistem
pengolahan informasi yang penting dirumuskan. Batas-batas
dan interfaco -interfaco diuraikan dengan jelas; Suatu penjadwalan pengembangan
dipersiapkan; Setiap subsistem, apabila telah siap untuk dikembangkan,
diserahkan kepada suatu proyek. Pemimpin proyek menguraikan pekerjaan menjadi
subsitem-subsistem dan
membebankan tanggung jawab untuk masing-masing; sistem
kontrol dipergunakan untuk memonitor proses pengembangannya. bagi para pembuat
keputusan atau kebijaksanaan lingkungan terutama saat mengkaji apakah
proyek/kegiatannya akan merusak lingkungan atau tidak, dan apakah ada dampak
penting yang perlu ditanggulangi agar dampak tersebut dapat dikurangi atau
dihindarkan dengan cara menerapkan IPTEK/teknologi. Informasi-informasi IPTEK
umumnya dan teknologi khususnya perlu diidentifikasikan kegiatan mana sebagai
masukan (input), keluaran (output) dan pemrosesannya serta pengolahannya
sedemikian rupa agar informasinya dapat dirancang (design) sesuai kebutuhan
(demand). Sistem pengelolaan kegiatannya diharapkan suatu saat dapat
mempercepat terwujudnya konsep-konsep sistem informasi yang sedang dikembangkan
oleh masing-masing sektor di Indonesia. Konsep sistem lingkungan agar menjadi
bagian dari sistem informasi teknologi yang berwawasan lingkungan. Dalam
pelaksanaan kegiatannya yang diharapkan suatu saat dapat menunjang suatu sistem
informasi lingkungan, maka bidang jasa informasi teknologi (BAJITO LIPI),
sedang melakukan serangkaian program antara lain:
1. Mengumpulkan informasi IPTEK, proses-proses teknologi
untuk pengolahan limbah dan
informasi lainnya
tentang pencemaran ( udara, debu, limbah cair dan limbah padat).
2. Mengolah, memproses informasi teknologi dengan membuat
dan menerapkan pangkalan
data untuk masalah
lingkungan :
* Pangkalan data PIT (Penyebaran Informasi Terseleksi,
subyek polusi, pencemaran dan
limbah dll).
* Pangkalan data (ENSICNET) (Waste Water Treatment, Reuse,
Solid waste disposal,
population etc).
* Pangkalan data teknologi dan alih teknologi (technology)
apa saja yang ditawarkan, yang
diminta, lembaga
(institut) dan perorangan/konsultan, ahli.
3. Mendokumentasikan informasi dalam bentuk cetakan dan
bentuk rekaman audiovisual
(Video casette,
foto, Slide mikrofis, mikrofilm dll)
4. Menyusun bibliografi dan indeks (polusi, limbah, dll).
5. Layanan perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang
tersedia di BAJIT PDIILIPI.
Mengingatkan peranan sistem informasi yang berwawasan lingkungan
merupakan hal yang baru, maka dalam pelaksanaannya program kegiatan tersebut
perlu melibatkan semua instansi yang terkait baik dalam organisasi pemerintah,
swasta dan seluruh masyarakat di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar