Linguistik komputasi (bahasa Inggris: computational linguistics) adalah bidang antardisiplin yang mengkaji pemodelan bahasa alami dengan statistika dan berbasis aturan dari sudut pandang komputasi. Pemodelan ini tidak dibatasi pada suatu bidang tertentu dari linguistik. Selain linguistik, bidang studi yang juga dilibatkan dalam linguistik komputasi antara lain adalah ilmu komputer, kecerdasan buatan, matematika, logika, ilmu kognitif, psikologi kognitif, psikolinguistik, dan antropologi.
Computational Linguistic (CL) adalah salah satu bidang computer science yang berfokus pada interaksi antara manusia dengan komputer melalui bahasa alami(Wikipedia, 2011). Tujuan dari NLP adalah membuat sistem komputer menggunakan bahasa alami sebaik yang dilakukan oleh manusia, dan komputer dapat mengolah teks dan ucapan secara cerdas. NLP merupakan salah satu cabang dari Artificial Intelligence (AI) dalam upaya memahami, dan menghasilkan bahasa-bahasa alami secara otomatis. Computational Linguistic merupakan ilmu gabungan dari Natural Language Generation (NLG), dan Natural Language Understanding (NLU). NLG berfokus kepada proses mengubah informasi dari database komputer menjadi bahasa manusia, sedangkan NLU mengubah bahasa manusia ke representasi yang lebih formal sehingga program komputer lebih mudah memanipulasi, dan memahami maksud dari bahasa alami tersebut.
Beberapa contoh yang termasuk dalam aplikasi Computational Linguistik adalah :
1. Wordnet
2. Machine Translation
3. Question Answering System
4. Dialog System
5. Database Access dengan Bahasa Alami
6. Text Summarization
7. Text Categorization
Dalam masyarakat global yang makin intensif dalam pengembangan dan pemungsian teknologi, serta makin ekstensif dalam pergaulan antarbangsa dan persaingan industri, ilmu-ilmu sosial dan humanitas menghadapi tantangan baru untuk bisa menjelaskan ko-evolusi teknologi dan masyarakat, dan untuk bisa turut membangun iklim yang demokratis bagi penentuan arah dan pilihan-pilihan dalam kebijakan iptek. Di awal 1990-an di Eropa dan AS, kesadaran demikian telah memicu tumbuh-berkembangnya bidang-bidang multidisiplin baru di bawah payung keilmuan Science & Technology Studies, dan pusat-pusat riset multibangsa seperti Infonomics di Belanda. Kajian multidisiplin ini memandang lintasan perkembangan sains dan teknologi sebagai fenomena kompleks, yang di samping berdimensi teknis, juga berdimensi sosial, politik, dan kultural.
**
PEMERINTAH Republik Indonesia di tahun 1962 membentuk Kementrian Urusan Riset Nasional Republik Indonesia, sebagai antisipasi terhadap Kebijakan Pembangunan Semesta 8 Tahun (1961-1968). Pada Kabinet Pembangunan II tahun 1978, kantor Menteri Negara Riset berubah menjadi Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi. Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 5 disebutkan, "Pemerintah memajukan iptek dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan bangsa."
Dalam kaitannya dengan ini Kementrian Riset dan Teknologi (KRT) diberi tugas untuk merumuskan kebijaksanaan, melakukan koordinasi, dan melaksanakan pengelolaan pengembangan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi. KRT saat ini didukung oleh tujuh Lembaga Penelitian Non Departemen (LPND), yaitu: LIPI, Lapan, Bakosurtanal, Batan, BSN, Bapetan, dan BPPT. Selain itu, terdapat lembaga iptek non LPND yaitu Dewan Riset Nasional, Lembaga Eijkman, Puspiptek, Agro Techno Park, dan Pusat Peragaan Iptek (PP Iptek).
Sepanjang tahun 2004, telah tercapai sejumlah prestasi yang sangat membanggakan seperti aplikasi teknologi DNA (oleh Laboratorium Forensik DNA Lembaga Eijkman) untuk mengidentifikasi korban dan pelaku terorisme, penemuan pepaya kecil super sweet IPB-1 dan pepaya besar IPB-2 (melalui RUSNAS), penemuan bibit padi unggul padi sawah Atomita I-IV (oleh Batan) di Cilosari, Woyla, Merauke, dan teknologi pengawetan bahan pangan. Bakosurtanal telah sukses menemukan Vektor Medan Laju Percepatan Gerakan Lempeng Tektonik Aktif di wilayah Indonesia dan membuat peta perbatasan serta peta potensi daerah. Penyatuan geoid dan datum tinggi penentuan tanggal 1 Syawal dicapai dalam program Mawaqit.
KRT, bekerja sama dengan Departemen Sosial, melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di Nanggroe Aceh Darussalam melalui bantuan pembangkit listrik, peraga pendidikan, pelatihan bagi utusan adat. Sementara itu, BPP Teknologi terus melaksanakan kajian-kajian kelautan nasional dan internasional, dan telah melaksanakan lebih dari 100 pelayaran melalui kapal riset Baruna Jaya. Proses rancang bangun Pesawat Terbang Tanpa Awak (remotely piloted vehicle), kapal patroli cepat 14 m dan Teaching Industri Kelapa Sawit berskala medium, telah memasuki proses penyelesaian.
Pada tahun 2004, sejumlah peneliti di lingkungan LPND dan universitas memperoleh penghargaan internasional seperti Fellowship L'Oreal-Unesco for Woman in Science, Peneliti terbaik dari Yayasan Toray Indonesia, medali emas pada "International Exhibition of Invention New Technique and Product" (Fakultas Perikanan Univ. Bung Hatta, Padang). Tak kalah membanggakannya, pada tahun 2004 pelajar-pelajar Indonesia berhasil meraih penghargaan-penghargaan internasional. George Saa, pelajar SMU Jayapura, memperoleh The First Step to Nobel Prize di bidang fisika di Polandia, Yudistira Virgus, siswa SMU Palembang, meraih medali emas dalam Olimpiade Fisika Internasional di Korea Selatan. Temuan-temuan teknologi di masyarakat awam juga bermunculan, seperti teknologi pembuat makanan pathi telo (Pathilo) oleh Wahono, dari Gunung Kidul, teknologi listrik accu oleh H. Syaifudin dari Mataram, Lombok, NTB.
Di samping prestasi-prestasi yang membanggakan ini, dunia riset dan iptek Indonesia masih menghadapi tantangan yang besar. Yang utama adalah memantapkan kebijakan riset dan iptek nasional (national research and science & technology policies) secara lebih koheren dan selaras dengan kebijakan-kebijakan pembangunan nasional baik berjangka panjang, menengah, maupun pendek. Berbagai riset perlu diarahkan untuk bisa menghasilkan information base yang absah dan komprehensif bagi pengambilan keputusan di berbagai sektor pembangunan. Dan oleh karena pembangunan ini bermatra jamak (multidimensional), riset-riset pendukung kebijakan perlu lebih berpola multidisiplin, terbuka, komunikatif, dan accountable.
**
KEBIJAKAN riset pada arena global, khususnya di negara-negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) tengah menghadapi tekanan untuk mengubah kinerja, efisiensi, dan dampak dari kegiatan-kegiatan riset. Tekanan ini disebabkan oleh meluasnya kesadaran, terutama sejak periode 1990-an bahwa riset yang didanai publik harus bisa bermanfaat lebih dari sekadar peningkatan pengetahuan.
Kegiatan-kegiatan riset semakin dituntut untuk bisa: (a) meningkatkan stok pengetahuan yang berguna, (b) mendukung dan merangsang interaksi sosial, (c) menciptakan firma/industri baru, dan (d) menyediakan pengetahuan sosial dan humanitas untuk menjamin kualitas kehidupan sosial. Kebijakan riset perlu memastikan terciptanya dampak positif dari riset terhadap keberhasilan ekonomi, kesejahteraan, daya saing, kapasitas inovasi, kualitas kesehatan dan keamanan masyarakat, serta kelestarian biosfer.
Untuk menjawab tuntutan-tuntutan ini, tampaknya diperlukan sebuah kontrak sosial yang baru bagi iptek, yang didasarkan atas jaminan bagi kolaborasi melalui mediasi politik, ekonomi, dan sains, yang melibatkan para saintis dan aktor-aktor sosial lainnya. Para ahli kebijakan iptek melontarkan gagasan tentang triple helix, sebuah jalinan relasi-relasi baru dari academicians, business people, dan government agencies (ABG), di mana konfigurasi institusional baru ditampilkan dan fungsi-fungsi tradisional universitas dilebur.
Dalam ko-evolusi kompleks antara teknologi dan masyarakat di abad ke-21 ini, sebuah ruang bersama yang baru dibutuhkan: agora iptek, yakni semacam pusat kehidupan intelektual, politik, komersial, religius, dan sosial di dalam kota. Di ruang publik ini, saintis bertemu dan berinteraksi dengan banyak aktor-aktor sosial lain, mengangkat dan mempertemukan nilai-nilai, dan bersimbiosis. Isu sentral dalam agora ini adalah interaksi, yang menghubungkan produser pengetahuan dengan konsumen pengetahuan, dalam heterogenitas aktor-aktor sosial. Dalam agora iptek ini perlu terdapat ruang bagi indigineous technology dan traditional wisdom untuk bisa tumbuh-berkembang dan berkontribusi dalam memperkaya khazanah iptek nusantara, dengan bertumpu pada prinsip keterbukaan, demokrasi, non-diskriminasi.
Sejumlah permasalahan mendesak untuk segera dijawab. Pemungsian sistem-sistem teknologi yang ada (infrastruktur transportasi, telekomunikasi, informasi dan metrologi, energi, permukiman dan wilayah, industri-industri migas, penambangan, pupuk, pengolahan pangan, tekstil, dan lain-lain, infrastruktur dan perlengkapan pertahanan militer) membutuhkan riset pengembangan dan manajemen untuk menjamin keselamatan (termasuk kapabilitas pencegahan dan penanggulangan bencana alam), kehandalan, dan keakraban lingkungan di dalam setting sosial-politik-kultural global yang kompleks.
Sektor-sektor usaha dan perbankan swasta perlu lebih diberi peranan dalam menentukan arah pengembangan iptek, terutama dalam pengembangan komoditas-komoditas bermuatan iptek, agar bisa menembus pasar domestik ataupun internasional. Sektor ekonomi riil memerlukan dukungan riset untuk menyempurnakan infrastruktur (IT, energi, sumber daya air) guna mendukung berbagai jenis kegiatan usaha, khususnya dalam menarik investor asing ke dalam dunia usaha domestik.
Riset dasar di bidang ilmu-ilmu informasi dan komputasi, dan bidang matematika, jika dikembangkan dengan kebijakan yang tepat, selain akan memperkuat budaya ilmiah, juga menyediakan basis penopang inovasi-inovasi di bidang software design & engineering untuk berbagai macam aplikasi dan pemodelan di berbagai sektor pembangunan. Riset dasar yang menggali potensi biodiversitas nusantara juga berpeluang tinggi untuk berkembang menjadi teknologi yang strategis, untuk menopang ketahanan pangan (mencakup sandang dan kesehatan), dan ketahanan dalam pertahanan. Bidang informasi dan biodiversitas ini juga berpeluang menarik investasi riset internasional ke dalam negeri.
Di abad ke-21 ini, trans-disiplineritas yang menjembatani sains, ekonomi, dan politik menjadi kunci dalam memobilisasi kapital intelektual masyarakat. Hal ini disepakati dalam sebuah konferensi internasional di Switzerland, 2000, yang dihadiri ratusan universitas, puluhan perusahaan dan perwakilan pemerintahan. Bukan saja ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu fisis yang dipertemukan dalam agora/alun-alun iptek yang baru, tetapi juga bidang-bidang humanitas (seperti sejarah, literatur, dan filsafat). Melampaui matriks disipliner dan matriks sektoral, tampaknya segenap Anak Bangsa semakin perlu berdialog dan berbagi peran dalam simfoni orkestra iptek nusantara, yang menghadirkan riset dan iptek bagi kesejahteraan, martabat, dan peradaban masyarakat hari ini dan generasi-generasi masa depan.
sumber :
http://www.komputasi.lipi.go.id/
http://linguistikupi.com/profil.htm
http://setiawanberbagiilmu.blogspot.com/2013/06/interaksi-manusia-dankomputer-human.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Linguistik_komputasi
http://indocl.stts.edu/research.aspx
Minggu, 04 Mei 2014
Bahasa dan Peranan Sistem Informasi
Sistem informasi ialah suatu sistem dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu
organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi
tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah,
mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan
sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut
blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen
model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen
software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut
saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk
mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.
Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan
model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai
sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian
dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan
vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung
database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk
memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung
dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management
System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangankecurangan,
kegagalankegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain
sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
pembangunan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, namun di
negara berkembang manfaaat pembangunan tersebut belumlah merata, karena laju
perkembangan IPTEK di negara maju begitu cepat sehingga negara berkembang belum
mampu untuk mengantisipasi dan mengaplikasikannya secara cepat. Disamping itu
dalam era globalisasi dewasa ini. Indonesia pun beritikad untuk melaksanakan
pembangunan berkesinambungan yang berwawasan lingkungan dimana setiap
pembangunan ditujukan untuk meningkankan manfaat (dampak positif), dan
mengurangi resiko (dampak negatif) yang tanpa direncanakan merupakan dampak
dari setiap rencana kegiatan pembangunan. Oleh sebab itu Indonesia di dalam
proses pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas
manusia, berbeda dengan negara-negara berkembang, karena Indonesia, proses
pembangunan yang meningkatkan kualitas material, tetapi memperhatikan kualitas
spritual tetap manusia, yang selaras dan seimbang dengan lingkungan alam.
Sistem informasi yang dirancang khusus untukk mengelola komponen kegiatan
lingkungan, yang mengelola informasi produk serta proses lingkungan untuk
menanggulangi atau mengurangi masalah pencemaran lingkungan. Setiap hasil
penemuan ilmiah dan produk-produk lingkungan informasinya perlu didokumentasikan
direkam informasinya dalam bentuk buku (laporan, majalah, loaflot, dll).
Sistem informasi sangat berperan untuk menterpadukan semua
unsur-unsur dan saling berhubungan sehingga sistem informasi tersebut harus
dipandang sebagai suatu sistem tunggal, akan tetapi cukup kompleks sehingga
perlu diuraikan menjadi subsistem-subsistem untuk perencanaan dan pengendalian
pengembangannya serta
untuk mengendalikan operasinya. Hakikat proyek sistem
terhadap pengendalian proyek pada umumnya tepat. Hal ini menunjukkan penerapan
paham sistem dalam pengembangan proyek sistem Informasi berikut : Sistem
informasi dirumuskan dan tanggung jawab sepenuhnya dibebankan pada satu orang;
subsistem-susbsistem
pengolahan informasi yang penting dirumuskan. Batas-batas
dan interfaco -interfaco diuraikan dengan jelas; Suatu penjadwalan pengembangan
dipersiapkan; Setiap subsistem, apabila telah siap untuk dikembangkan,
diserahkan kepada suatu proyek. Pemimpin proyek menguraikan pekerjaan menjadi
subsitem-subsistem dan
membebankan tanggung jawab untuk masing-masing; sistem
kontrol dipergunakan untuk memonitor proses pengembangannya. bagi para pembuat
keputusan atau kebijaksanaan lingkungan terutama saat mengkaji apakah
proyek/kegiatannya akan merusak lingkungan atau tidak, dan apakah ada dampak
penting yang perlu ditanggulangi agar dampak tersebut dapat dikurangi atau
dihindarkan dengan cara menerapkan IPTEK/teknologi. Informasi-informasi IPTEK
umumnya dan teknologi khususnya perlu diidentifikasikan kegiatan mana sebagai
masukan (input), keluaran (output) dan pemrosesannya serta pengolahannya
sedemikian rupa agar informasinya dapat dirancang (design) sesuai kebutuhan
(demand). Sistem pengelolaan kegiatannya diharapkan suatu saat dapat
mempercepat terwujudnya konsep-konsep sistem informasi yang sedang dikembangkan
oleh masing-masing sektor di Indonesia. Konsep sistem lingkungan agar menjadi
bagian dari sistem informasi teknologi yang berwawasan lingkungan. Dalam
pelaksanaan kegiatannya yang diharapkan suatu saat dapat menunjang suatu sistem
informasi lingkungan, maka bidang jasa informasi teknologi (BAJITO LIPI),
sedang melakukan serangkaian program antara lain:
1. Mengumpulkan informasi IPTEK, proses-proses teknologi
untuk pengolahan limbah dan
informasi lainnya
tentang pencemaran ( udara, debu, limbah cair dan limbah padat).
2. Mengolah, memproses informasi teknologi dengan membuat
dan menerapkan pangkalan
data untuk masalah
lingkungan :
* Pangkalan data PIT (Penyebaran Informasi Terseleksi,
subyek polusi, pencemaran dan
limbah dll).
* Pangkalan data (ENSICNET) (Waste Water Treatment, Reuse,
Solid waste disposal,
population etc).
* Pangkalan data teknologi dan alih teknologi (technology)
apa saja yang ditawarkan, yang
diminta, lembaga
(institut) dan perorangan/konsultan, ahli.
3. Mendokumentasikan informasi dalam bentuk cetakan dan
bentuk rekaman audiovisual
(Video casette,
foto, Slide mikrofis, mikrofilm dll)
4. Menyusun bibliografi dan indeks (polusi, limbah, dll).
5. Layanan perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang
tersedia di BAJIT PDIILIPI.
Mengingatkan peranan sistem informasi yang berwawasan lingkungan
merupakan hal yang baru, maka dalam pelaksanaannya program kegiatan tersebut
perlu melibatkan semua instansi yang terkait baik dalam organisasi pemerintah,
swasta dan seluruh masyarakat di Indonesia.
Selasa, 28 Januari 2014
resensi film sang kyai dan antropologi al-qur'an
Antropologi Al-Qur’an
Sampai saat ini kajian
Al-Qur’an masih banyak dilakukan oleh banyak kalangan intelektual muslim maupun
non muslim di belahan dunia. Begitu juga, jika “menengok” ke belakang dapat
ditemukan bermacam-macam karya para intelektual muslim yang mengulas perihal
studi Al-Qur’an. Sebut saja kitab Al-Itqan karya pemikir besar
al-Syuyuthi, Al-Burhan fi Ulumi Al-Qur’an karya al-Zarkasyi,
dan Manahilu Al’irfan karya al-Zarqani. Karya-karya tersebut
tidak hanya masyhur pada masanya, tetapi juga sampai saat ini karya-karya
tersebut masih dijadikan sebagai salah satu referensi dalam studi Al-Qur’an.
Namun karya-karya yang sudah lama ada itu dirasakan
masih banyak kekurangan, apalagi jika diterapkan dalam kontek kekinian.
Sehingga memunculkan kegelisahan tersendiri bagi para intelektual muslim
kontemporer. Sehingga mereka mencoba mengkaji ulang atas studi-studi Al-Qur’an
yang sudah ada, maupun memberikan “materi” baru dalam studi Al-Qur’an. Mereka
ingin mencairkan studi Al-Qur’an yang selama ini selalu dikekang dengan
idiologis-politis tertentu. Hal ini menyebabkan pesan universal dalam Al-Qur’an
tidak tersampaikan secara menyeluruh.
Beberapa tokoh kontemporer yang mencoba mengkaji ulang
(melakukan pembaharuan) atas studi Al-Qur’an, diantaranya adalah Amin
al-Khulli, intelektual Mesir yang melopori pendekatan susastra Al-Qur’an,
menyatakan dalam sebuah karyanya, bahwa Al-Qur’an merupakan kitab sastra
terbesar (Kitab Al’Arabiyah Al-Akbar). Artinya sebelum melangkah pada
studi Al-Qur’an lebih jauh, Al-Qur’an harus dianggap sebagai teks sastra suci.
Dengan kata lain, seseorang harus menempuh metode pendekatan sastra, agar dapat
memahami Al-Qur’an secara proporsional.
Selanjutnya, Nasr Hamid Abu Zaid, dalam karyanya Mafhum
Al-nash (diterjemahkan dengan judul Tekstualitas Al-Qur’an; Kritik
terhadap Ulumul Qur’an, LKiS), yang menganggap Aqur’an sebagai sebuah teks yang
dapat ditafsirkan secara beragam. Pemilihan kata teks yang merujuk pada
Al-Qur’an dimaksudkan untuk menghindari konotasi teologis-mitis dalam studi
Al-Qur’an. Dari beberapa tokoh diatas menunjukkan bahwa mereka memiliki tujuan
yang mulia dalam mengembangkan Studi Al-Qur’an.
Buku berjudul Antropologi Al-Qur’an ini juga membahas
suatu tawaran baru dalam khazanah keilmuan islam, terutama Studi Al-Qur’an.
Kajian baru yang diberikan merupakan hasil pembacaan atas pemikiran Mohammed
Arkoun, salah satu tokoh intelektual kontemporer terkemuka yang berwarganegara
Aljazair. Arkoun merupakan guru besar pemikiran dan kebudayaan islam di
Univesitas Sorbonne Nouvelle (Paris III), Prancis. Pemikiran-pemikiran segar
yang dilontarkan Arkoun banyak dikaji dalam kalangan akademik. Pemikiran Arkoun
juga begitu berpengaruh di lingkungan Perguruan Tinggi Indonesia, terutama
Perguruan Tinggi Islam. Sehingga penulis buku ini, Baedhowi,
M.Ag, mencoba untuk merangkai beberapa hasil pemikiran Arkoun dalam
bingkai sebuah buku yang menakjubkan.
Kajian Al-Qur’an yang ditawarkan Arkoun merupakan
hasil kolaborasi antara khazanah keilmuan yang sudah ada (konvensional) dengan
alat analisis modern, terutama semiotika dan antropologi. Sebelum memulai pada
persoalan kajian Al-Qur’an, penulis mengulas sosok Muhammed Arkoun yang
dijadikan sebagai tokoh dalam buku ini. Pembahasan perihal kehidupan Arkoun
dimulai dari kelahiran, sang tokoh sentral dalam buku ini, sampai
pada kancah karirnya dalam dunia akademik.
Arkoun sangat apresiatif memberikan perhatiannya pada
pengetahuan bahasa. Hal ini disebabkan tradisi dan kebudayaan yang
membentuk pola berfikirnya. Sejak kecil Arkoun terbiasa menggunakan tiga bahasa
dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, bahasa Kabilia; yang
digunakan dalan kehidupan sehari-hari, kedua, bahasa Perancis;
digunakan di sekolah dan urusan administratif, dan, ketiga, bahasa
Arab; digunakan di lingkungan masjid dan urusan yang berkaitan dengan Islam
(Halaman 4). Berpijak dari pengalamannya itu tema-tema pemikiran
Arkoun banyak terkait dengan bahasa. Arkoun terobsesi untuk menggabungkan
bahasa dengan persoalan kemanusian. Karena selama ini ilmu kebahasaan belum menyentuh
permasalahan-permasalahn manusia, yang ada malah berjalan masing-masing seolah
tidak saling terkait. Sehingga Arkoun dalam hal ini menggunakan semiotika dan
antropologi sebagai pendekatan untuk mengkaji Al-Qur’an. Hal ini juga
disebabkan Al-Qur’an merupakan kitab primer yang mengandung
simbol, konsep, dan metafor dalam setiap untaian kata yang saling
berkaitan.
RESENSI FILM : HADRATUSSYAIKH
SANG KYAI HASYIM ASYARI
Standar
Film ini dimulai dengan sebuah kisah di
lingkungan Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Pesantren yang dipimpin
oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari ini dalam kondisi yang tenang dan
khusyuk. Banyak santri yang berasal dari Pulau Jawa dan Madura datang untuk
belajar ilmu pengetahuan Islam di pesantren ini. Hadratussyaikh pun dikenal
sebagai pendiri jama’ah Nahdlatul ‘Ulama. Organisasi yang dibentuk untuk
menyatukan seluruh umat Islam yang berbasis pesantren. Organisasi ini juga
mempunyai tujuan untuk mengajarkan Islam serta mensejahterakan masyarakat Indonesia.
Dalam permulaan film ini, Hadratussyaikh
berbincang dengan Istrinya bahwa “Seseorang yang tidak berjama’ah tidak akan
mendapatkan ridho Allah SWT dari jaman dahulu hingga sekarang”. Artinya kita
ketika hidup di Dunia ini haruslah berjama’ah supaya kita bisa menjaga saudara
muslim kita untuk mengajak kepada kebaikan, mencegah dari kemungkaran dan
senantiasa saling mengingatkan untuk beriman kepada Allah.
Kisah Film ini dimulai dengan penolakan
masyarakat Islam dengan “Sikerei”. Sikerei merupakan
upacara tentara jepang untuk menyembah dewa matahari yang disimbolkan dengan
menundukkan badan meyerupai gerakan ruku’. Hal ini juga ditentang oleh para
‘ulama pada saat itu termasuk Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari. Hingga kemudian
tentara Jepang datang ke Pesantren Tebuireng dengan membawa senjata api bahkan
nyaris membakar para santri yang sedang belajar di tempat tersebut.
Hadratussyaikh tidak mau melakukan Sikerei karena ini adalah salah satu bentuk
penyembahan kepada selain Allah. Bahkan dengan tegas Hadratussyekh menyatakan
bahwa “Sikerei itu Haram!”
Setelah dipindahkan ke mojokerto, Wahid
Hasyim dan KH. Wahab Chasbullah melakukan perundingan melalui jalur diplomasi.
Beliau berdua mendatangi tentara jepang serta para pemimpinnya, dan akhirnya
jepang pun melunak setelah mendapatkan penjelasan oleh masyarakat pribumi yang
bekerja kepada jepang bahwa masyarakat Indonesia sangat kuat ikatan
persaudaraannya dengan dilandasi dengan agama Islam. Akhirnya jepang pun
melepaskan Haddratussyaikh beserta para ‘ulama lainnya dari dalam penjara.
Jepang kemudian membujuk para pemimpin
umat Islam untuk bekerjasama dengan pemerintah jepang. Kemudian Majelis Islam
Ala Indonesia (MIAI), sebuah organisasi ke-Islam-an yang berhubungan dengan
jaringan Islam Internasional dibubarkan dan digantikan dengan Masyumi (Majelis
Syuro Muslimin Indonesia). Masyumi ini dipimpin oleh beberapa ‘ulama Islam dan
salah satunya adalah KH. Hasyim Asyari.
Kemudian Jepang membujuk Masyumi melalui
Departemen Agama (Shumubu) untuk memaksa masyarakat Indonesia untuk
melipatgandakan hasil pertaniannya. Paksaan ini kemudian disetujui dan
dilakukan dengan hati-hati dan kewaspadaan jangan sampai hasil pertanian
masyarakat pribumi dibawa ke Negara penjajah.
Kebijakan Jepang untuk melipatgandakan
hasil pertanian pun mulai menuai protes dari masyarakat Indonesia. Beberapa
pergolakanpun terjadi, salah satunya di daerah Sukamanah, Jawa Barat.
Pergolakan ini dipimpin oleh KH. Zaenal Mustafa yang penentang kebijakan tanam
paksa ini. Sikap Masyumi seakan-akan diam menuai pertanyaan dari masyarakat.
Hingga kemudian KH. Zaenal Mustafa dihukum penggal oleh Jepang di pesisir
Ancol.
Pelawanan rakyat Indonesia kembali
bergelora melihat penjajahan jepang yang mulai mengingkari perjanjian yang telah
disepakati. Masyumi akhirnya menolak untuk melanjutkan bujukan Jepang melalui
Departmen Agama (Shumubu). Dan Jepang akhirnya melakukan taktik untuk
menggabungkan Shumubu dengan Masyumi dengan menunjuk Haddratusyaikh sebagai
Menteri Agama waktu itu. Beliau menerimanya, akan tetapi Beliau memilih untuk
tetap di Pesantren Tebuireng dan Tugad Menteri Agama dilaksanakan oleh Putra
Sulungnya Wahid Hasyim.
Tahun 1945, Jepang mendapatkan tekanan
dan serangan oleh tentara Sekutu sehingga kemudian Jepang mengalami kekalahan
dan pasukannya mulai melemah. Kemudian Jepang meminta kepada Masyumi untuk
mengadakan pelatihan wajib militer kepada seluruh Muslim Indonesia melalui
Hadratussyaikh. Akan tetapi, Hadratussyaikh menolaknya karena mayoritas
masyarakat Indonesia pasti tidak mau untuk melawan tentara sekutu di wiliayah
Burma. Beliau kemudian meminta kepada Jepang melatih masyarakat Indonesia untuk
membentuk tentara Laskar Hisbullah untuk mempersiapkan kemerdekaan.
Laskar Hisbullah pun terbentuk, posisi
Jepang terancam dengan kekalahannya melawan tentara Sekutu. Pembentukan panitia
persiapan kemerdekaan pun terus berlanjut. Hingga kemudian pada tanggal 11
Agustus 1945, Perdana Menteri Jepang, PM Kaiso menjanjikan kemerdekaan kepada
Indonesia dan mengundang Soekarno sebagai utusan yang menerima pernyataan
kemerdekaan Indonesia tersebut.
Kemerdekaan Indonesia pun semakin dekat,
Soekarno melalui utusannya meminta pernyataan membela tanah air kepada
Hadratussyaikh untuk melawan penjajahan. Utusan Soekarno menyampaikan
“bagaimana hukumnya membela tanah air bagi masyarakat Indonesia tanpa
kepentingan golongan dan agama apapun?” Utusan Soekarno ini sempat mengulangi
pertanyaan tersebut sampai beberapa kali. Kemudian Hadratussyaikh menjawab
bahwa “Hukum membela tanah air adalah wajib bagi setiap Muslim”. Hal ini bisa
diartikan bahwa setiap umat Islam wajib memperjuangkan tanah airnya demi
kemuliaan Islam. Pergolakan pun berlanjut, Kemerdekaan pun dikumandangkan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Peperangan masih berlanjut dan Jepang pun angkat kaki
dari Indonesia.
Akan tetapi, Belanda yang belum mengakui
kemerdekaan Republik Indonesia datang kembali ke Tanah air hingga kemudian
terjadi pergolakan kembali. Ditambah dengan tentara Inggris yang membonceng
tentara Belanda datang ke Surabaya pada Bulan November 1945. Bung Tomo, salah
satu pejuang kemerdekaan pun datang dan bertemu langsung kepada Hadratussyaikh
untuk meminta wejangan dan nasehat. Dan Hadratussyaikh pun berkata kepada Bung
Tomo untuk Menyampaikan orasi dengan lantang serta menyuarakan Islam dengan
cara mengagungkan Nama Allah dalam orasinya dengan Takbir tiga kali. Allahu
Akbar!! Allahu Akbar!! Allahu Akbar!!
Resolusi Jihad pun dirumuskan oleh para
‘Ulama dalam pertemuan yang dilakukan di dalam gedung GP. Ansor Surabaya.
Resolusi Jihad ini diadakan untuk mengoptimalkan perjuangan umat Islam
Indonesia. Bahwa melawan penjajah kafir wajib hukumnya, barangsiapa yang wafat
maka akan syahid karena Allah dan barangsiapa yang bersekutu dengan belanda
maka akan dibunuh.
Peperangan pun terus berlanjut. Pada
tanggal 10 November 1945, Kota Surabaya menjadi lautan api. Semua sudut kota
terbakar habis. Kemudian Inggris berhasil dipukul mundur oleh para pejuang
Islam yang telah berjuang dengan berdarah-darah.
Film ini ditutup dengan wafatnya
Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari, padahal pada saat itu para pejuang Islam
masih membutuhkan banyak nasehat dari beliau untuk tetap mempertahankan negara
Indonesia ini dalam bingkai ke-Islam-an. Pada saat itu pula Agresi
Belanda I yang terjadi pada tanggal 21 Juli 1947. Jombang pun diserang
oleh Belanda, bahkan pesantren Tebuireng dibakar oleh Belanda karena dituduh
sebagai sarang pemberontak Muslim.
Sekian Resensi Film yang saya tuliskan
setelah melihat film Sang Kyai tersebut. Besar harapan saya untuk para
saudara-saudariku warga Nahdliyin untuk menonton film ini. Untuk membangkitkan
kembali semangat perjuangan menegakkan Islam di Bumi Nusantara ini. Allahu
Akbar!!!
Film Sang Kyai, di beberapa segmennya
dibumbui dengan kisah cinta dua sejoli yaitu Harun dan Sari. Mereka berdua
adalah santri Tebuireng. Ada beberapa poin yang disampaikan dalam film
tersebut, diantaranya arti kesucian pernikahan serta ketaatan istri kepada
suami.
Pernikahan antara Harun dan Sari
dilaksanakan langsung dihadapan Hadratussyaikh. Prosesi pernikahannya juga
berbeda dengan pernikahan sekarang pada umumnya. Pernikahan antara mempelai
Pria dan wanita dipisahkan diruang yang berbeda. Bahkan sebelum dinikahkan
Harun dan Sari hanya pernah berpandang sekilas dan berbicara dari kejauhan.
Tidak seperti muda-mudi sekarang yang pacaran sebelum menikah “nempel” sana
sini.
Setelah menikah, Harun mempunyai watak
yang keras kepala selalu mempertanyakan kebijakan dan fatwa yang dikeluarkan
oleh Hadratussyaikh, Mulai dari pelipatgandaan hasil pertanian sampai dengan
mengadakan pelatihan wajib militer kepada para santri. Harun berpandangan kalau
semua itu dilakukan hanya untuk dimanfaatkan oleh Jepang. Sempat beberapa kali
terjadi konflik dalam Keluarga Harun dan Sari. Akan tetapi, keduanya saling
menguatkan karena “Istri adalah pakaian bagi suami dan suami pakaian bagi
istri” dan ”Jadilah istri yang menjadi pakaian bagi suami, yang
menghangatkan dikala hujan, dan meneduhkan dikala kemarau”. Pesan ini
disampaikan untuk dijadikan pembelajaran dan sangat penting direnungkan oleh
keluarga sekarang yang sering mengalami konflik di internal keluarganya.
Kisah dua sejoli ini berakhir ketika
Harun meninggal dunia dan syahid melawan tentara Inggris.
Dalam Film ini, Hadratussyaikh juga
sering mengungkapkan fakta yang selama ini ditutup-tutupi yaitu tentang
Pentingnya Jihad Fisabilillah bahkan tidak jarang Film ini diisi dengan pekikan
Takbir dan seruan berjihad. Bahkan Film ini juga mencoba meluruskan bahwa Islam
dan Nasionalisme bukanlah kutub yang berlawanan, keduanya bisa berjalan
seiringan dengan izin Allah. Dimulai dengan Islam kemudian nasionalisme.
Begitulah petikan percakapan antara Hadratussyaikh dengan putra beliau Wahid
Hasyim.
Fenomena pemisahan antara Islam dan
Negara ini selalu diwacanakan oleh para aktivis sekularisme seperti anggota
Partai Nasionalis serta anggota Jaringan Islam Liberal yang ingin mengalahkan
Islam dalam perpolitikan di negeri ini. Islam sesungguhnya agama yang sempurna,
yang mengatur segala sesuatu mulai dari beribadah (sholat) sampai dengan
bernegara.
Semoga masyarakat Muslim Indonesia bisa
tersadarkan melalui film ini. Bahwa penjajahan masih terjadi di negeri ini.
Serta khususnya bagi warga Nahdliyin, sekarang saatnya bangkit! Lawan segala
bentuk penjajahan di negeri ini.
Jumat, 03 Mei 2013
SUMMER GREEN & CLEAN CIREMAI MT.
ayo bagi anak-anak pencinta alam yang mau ikut langsung aja daftar , karena sangat menyenangkan loh, ikut pendakian gunung cermai,
TEKNIS PENDAFTARAN :
• Peserta Bebas seluruh wilayah Indonesia
• Pendaftaran paling lambat tanggal 30 Juni 2013.
• Biaya pendaftaran sebesar Rp. 175.000,-
• Calon peserta di wajibkan untuk membayar DP (Down Payment) sebesar Rp. 50.000,- ( Lima Puluh Ribu Rupiah ).
• Biaya bisa dibayar secara berangsur 2 ( Dua ) Kali.
• Pembayaran dilakukan secara langsung di basecamp Khyberpass Cirebon
Jl. Sultan Agung No. 12 Sumber – Cirebon 45651 – 0815 142 55 975.
•
Peserta yang memiliki penyakit khusus (asma, hipertensi, jantung,
diabetes, epilepsy, dll) dianjurkan berkonsultasi dengan dokter terlebih
dahulu dan mempersiapkan obat obatan pribadi.
• Peserta Membayar Biaya keikutsertaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku paling lambat Tgl. 30 Juni 2013.
• Technical Meeting akan dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2013, di
wajibkan kedatangannya di basecamp Khyberpass Cirebon Jl. Sultan Agung
No. 12 Sumber – Cirebon 45651.
• Di wajibkan melampirkan identitas diri (KTP/SIM) MIN 2 Lembar pada waktu mendaftar.
• serta Menyerahkan surat keterangan sehat dari Dokter.
• Untuk Peserta yang berdomisili di Wil. III Cirebon, diharapkan
kedatangannya ketika Technical Meeting atau perwakilannya minimal 1 (
satu ) Orang di basecamp Khyberpass Cirebon Jl. Sultan Agung No. 12
Sumber – Cirebon 45651.
FASILITAS :
• Sleeping Bag Khyberpass.
• T-Shirt Ekslusif.
• Tiket Masuk + Ansuransi Taman Nasional Gunung Ciremai ( TNGC ).
• Cover Bag 80 Liter.
• Sertifikat Kegiatan.
• Doorprize Menarik.
PERLENGKAPAN WAJIB PESERTA :
• Carriel Min. 80 liter.
• Jaket (pakaian hangat).
• Senter/lampu badai/alat penerangan lainnya.
• Jas Hujan/Ponco/Raincoat.
• Slipping Bag (Kantong tidur)
• Logistik/makanan selama di pendakian berjalan.
• Obat – obatan pribadi.
• Makanan kecil atau snack selama pendakian.
• Tenda Dome (*).
• Perlengkapan Masak + Makan.
• Webbing / tali (*)
• Sarung tangan.
• Sepatu Trekking (lebih dianjurkan).
• Kaos kaki secukupnya.
• Pakaian Secukupnya disesuaikan dengan Lama Berpetualang/pendakian
• Perlengkapan Lainnya sesuai kebutuhan.
• Sunglass, Payung, Topi Rimba.
(*) Bagi peserta serta yang tidak mempunyai perlengkan yang dimaksud, diharapkan untuk memberi tahu panitia.
KONFIRMASI PENDAFTARAN :
Seluruh peserta harap melakukan konfirmasi/Registrasi Ulang sebelum tgl
14 Agustus 2013, bagi yang melewati batas pendaftaran diharapkan
menghubungi panitia jika tidak ada konfirmasi dianggap BATAL.
KETERANGAN LAIN-LAIN :
1. Peserta yang memiliki tenda memperkenankan peserta lain yang tidak membawa tenda untuk bergabung.
2. Jadwal acara bersifat tentative dan sewaktu-waktu dapat berubah
sesuai kondisi di lapangan (seperti, kondisi alam yang tidak
memungkinkan untuk didaki, karena aktivitas vulkanik gunung sedang
meningkat dan bisa menimbulkan bermacam resiko).
3. Bagi peserta yang ingin mengetahui informasi & perkembangan lainnya silahkan menghubungi :
• basecamp di basecamp Khyberpass Cirebon Jl. Sultan Agung No. 12 Sumber – Cirebon 45651 – 0815 142 55 975.
4. Peserta diwajibkan untuk melampirkan fotocopy tanda pengenal (KTP/SIM/dsb) sebanyak 2 lembar.
—
pelecehan terhadap perempuan
bulan-bulan ini banyak sekali terjadi pelecehan perempuan oleh lelaki, dikarenakan merekan suka menonton film2 fullgar, yang melihatkan sisi-sisi sensitif pada wanita, banyak sebab yang membuat orang melakuan perbuatan seksual, yaitu kerenakan kurangnya pendidikan agam yang dtanamkan oleh orang tua maupun disekolah yang bersangkuatan, kurangnya sosialisai tentang bahaya melakukan kekerasan seksual kepada kaum wanita, oleh pihak2 yang berwajib, contohnya polisi.
terjadi pelecehan seksual, karena ingin ikut2an teman yang selalu bercerita tentang mereka telah melalukan seksual, dkarenakan sering mendengar cerita seperti itu, mereka ingin tau bagai mana rasanya melalukan perbuatan yang tidak terpuji...
mulaiah dari sekarang untuk para orang tua untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya supaya tidak terjerumus dengan berbuatan yang tidak baikk,,
terjadi pelecehan seksual, karena ingin ikut2an teman yang selalu bercerita tentang mereka telah melalukan seksual, dkarenakan sering mendengar cerita seperti itu, mereka ingin tau bagai mana rasanya melalukan perbuatan yang tidak terpuji...
mulaiah dari sekarang untuk para orang tua untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya supaya tidak terjerumus dengan berbuatan yang tidak baikk,,
hari pendidikan nasional
menurut saya pendidikan di indonesia ini sangat buruk, banyak di daerah2 luar jawa, yang susah mendapatkan pendidikan , dikarenakan susahnya guru pengajar dan tempat belajar yang terjangkau oleh masyarakat, stiap anak yang ingin belajar harus menempuh perjalanan yang sangat jauh , untuk sampai ke sekolahan mereka, yang melewati hutan, sungai yang sangat deras atau pun naik bukit, bagiamana satiap anak indonesia mendapat Haknya untuk belajar, kalau pemerintahan tidak pernah meliaht warganya yang ad di pelosok2 kota , dan baru-baru ini tentang di adakannya UN yang tidak serempak seluh indonesia , dikarenakan soal ujian yang blum selesai untuk dibagikan di sekolah-sekolah yang ad berbagai kota ,
TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII)
Taman Mini Indonesia Indah adalah kawan wisata yang bertemakan keragaman budaya Indonesia. Kekayaaan negara Indonesia yang tercinta ini terangkum dalam kawasan denan luas kurang lebih 150 hektar ini. Apa sajakah yang dapat kita temukan di taman mini ini ?
Taman Mini Indonesia Indah terletak di Jakarta Timur. Taman Mini dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan kebanggaan bangsa Indonesia terhadap budaya bangasanya yang sangat kaya, bahakan termasuk yang paling beranekaragam di seluruh dunia.
Taman Mini ini terbagi atas beberapa anjungan. Berbagai kebudayaan seperti busana daerah,tarian daerah, rumah adat, dan tradisi dapat kita temukan di sini.
dan disin juga banyak tempat rekreasi untuk orang dewasa maupun anak2 yang baru ingin mengenal bermacam budaya yang ad di indonesia, dan banyak bagunan-bangunan modern seperti, bangunan ke agamaan, sains, museum, taman satwa, bahkan teater bioskop,
temukan kebanggan kamu sebagai warga indonesia di taman mini indonesia indah.., tentunya bersama keluarga dan kerabat tercinta..
Langganan:
Postingan (Atom)